Laman

Selasa, 29 Juni 2010

adakah pilihan (bagian ke 2)

acara pemakaman reza baru saja usai,para pengantar telah balik kerumahnya masing-masing. di rumah almarhum masih saja ramai, sanak pamily reza masih berkumpul,menghibur kedua orang tua reza agar tabah menerimah cobaan itu. nampak gambaran duka yang mendalam terpancar dengan jelas di wajah papi,mami reza.

Dari tengah -tengah orang-orang yang bergerombol,sesekali terdengar bisikan, tat kala pandangan mereka tertuju ke pojok ruangan ,di tempat liza dan widya berada, duduk bersimpuh.

Ada yang berkata;kasihan cewek itu,ada yang berkata, cewek itu tunagan reza,ada yang ber kata; sial benar cewek itu, mendengar bisikan bisikan itu, pandangan rey pun tertuju ke sosok dua wanita yang sangat dikenalnya.perasaan kasihan,perasaan ibah,se olah membanjiri hati rey.dan perasaan itu tertujuh ke pada dua sosok wanita yang sangat di kenalnya.

7 hari setelah hari kematian reza, reyhan nampak kurus mukanya pucat,pertanda kurang tidur.Janjinya pada almarhum terus menghantuinya,reyhan telah berjanji uruk menikahi liza dan menjadi ayah dari janim reza .namun hati reyhan tak bisa juga memungkiri bahwa cintanya ke widya sangatlah besar,bahkan reyhan merasa widya satu-satunya wanita yang paling layak menjadi pendamping hidupnya, disatu sisi , kebaikan keluarga reza terhadap keluarga rey ,adalah utang budi keluarga rey yang tak ternilai .apa lagi mami, reza tahu bahwa di dalam perut liza ada janim reza. Janim itu ,merupakan satu-satunya harapan mami reza .untuk mewarisi usaha yang telah di bangun oleh suaminya.

2 hari yang lalu ,mami reza menemui reyhan ,dan memintanya menjadi ayah dari janim reza yang di kandung liza.usia kandungan liza telah memasuki bulan kedua, reyhan menyadari kalu perut liza semakin hari -semakin bertambah besar .namun reyhan belum juga tentukan sikap,apakah iya nikahi liza sesuai dengan janjinya atau tidak, tak pernah cukup keberanian reyhan untuk mengatakan hal itu ke widya,hati rehan merasa terlalu kacil ,terlalu rapuh ,hingga tak pernah merasa tegah menyakiti hati wanita yang paling dia cintai dan sayangi. namun dilain sisi dalam fikiran reyhan,iya merasa “menganggap “andai bukan kebaikan keluarga reza maka hidup yang di alami dengan segala pasilitas yang ada, munkin tak pernah dia rasa.

Reyhan menikahi liza,itulah keputusan yang di ambil reyhan,walau tidak yakin bahwa keputusanya itu adalah pilihan terbaik untuknya, dengan mengabaikan suara hati kecilnya, bahwa dirinya punya hak atas hidup yang dia jalani ,persetang dengan hak ,persetang dengan cinta , persetang dengan semuanya, bisik reyhan kehatinya menyemangati ke egoanya .hari itu juga dia temui liza di rumahnya,dengan tatapan pandangan kosong, di tatapnya wajah liza .seolah ingin mengatakan kepada liza, bahwa sosok lelaki yang ada di hadapanya . adalah sosok lelaki yang di korbaankan oleh keadaan, sosok lelaki yang akan menjadikan liza istri dan ayah dari janim yang dia kangdungnya.

REYHAN;liza ,demi almarhum di alam sana, demi janim diperutmu, demi jangjiku, dan demi semua yang tak bisa ku ungkapkan padamu,aku akan menikahimu,menjadi ayah dari janinmu,aku janj padamu ,akan belajar mencintaimu,menyayangimu,sebagaimana alamarhum menyangi dan mencintaimu,dan aku akan menerimah anakmu sebagai anakku.

LIZA;terdiam tak pernah menduga bahwa sosok lelaki yang ada di depanya akan berkata seperi itu,diusapnya air matanya,gerak bibirnya tak beraturan mencoba berbicara walau dengan suara yang terpatah patah.

Terimah kasih mas rey, mau peduli dengan ke adaanku,mau menjadi ayah atas janim yang ada dalam perutku,tetapi mas rey…,gimana dengan widya ,gimana dengan perasaan widya, cukup aku se orang yang merasakan betapa perihnya kehilangan,betapa sakitnya di tinggalkan,jagan sampai itu terjadi sama widya mas.kalimat itu terhenti.

REYHAN ;saya rasa widya bisa mengerti,bisa paham,dan menerimah apah yang menjadi keputusanku. dan saya yakin widya bisa belajar untuk melupakan saya. mendengar ungkapan itu.

Tak ada lagi kata kata yang keluar dari mulut liza, seketika liza berdiri meninggalkan rey se orang diri di ruang tamu, liza berlari masuk kekamarnya dan menutup pintu kamarnya. dari ruang tamu rehan ber pamitan untuk pulang, kedua orang tua lisa hanya mengangguk,sebagai jawaban atas kata pamitan rehan…kedua orang tua liza memperhatikan tubuh lelalaki yang telah melangkah meninggalkan rumahnya,ada perasaan kasihan dalam hati keduanya ,hemm kasihan anak itu ,guman ayah lisa.

Soreh itu matahari telah mencium kaki langit,searah pantai losari.jubah hitam sang malam mulai menyelimuti kota makassar, perlahan namun pasti gelap kian merambah. reyhan bukanya pulang kerumah ,arah motornya menuju sinjai. rey harus menemui widya harus…harus, begitulah kata hati reyhan. setelah menempuh perjalan selama 4 jam sampailah reyhan dirumah widya.lampu teras rumah widya telah di matikan ,penghuni rumah nampak telah tertidur,tinggal satu lampu yang menyala,lampu kamar widya masih yalah kata reyhan dalam hati,semoga saja widya belum tidur.

Tak lama kemudian pintu rumah terbuka,nampak sosok wanita cantik, sebahagian wajahnya ditutupi kerudung.berdiri dibalik pintu.

Wanita itu tak lain adalah widya , kekasih rey….,senyumnya mengembang ada rasa bahagia tersirat di wajahnya,sorot matanya pancarkan kerinduaan setelah terpisah dengan rey selama 7 hari

REYHAN ; assalamu alaikum

WIDYA ;wa alaikum mussalam,kayaknya ada yang penting banget mas ,sampai datang selarut ini. apa kaga bisa di tunda sampai besok, ada apasih mas ? sampai mas jauh-jauh dari makassar kesinjai untk temui aku malam malam begini.,rindu yah mas. kalimat -kalimat pertanyaan itu meluncur dari bibir widya hingga lupa mempersilahkan rey untuk duduk.

REYHAN ;mas boleh duduk dulu nih? sekalian mas minta segelas air putih.

Mendengar kekasihnya berkata demikian widya jadi tersipu,kemudian melangkah menuju dapur.

Hanya beberapa menit widya muncul kembali.secangkir teh hangat,dan segelas air putih di letakkan di atas mejah,

WIDYA ; mengamati kekasih nya ,ada sesuatu yang terasa lain dalam diri reyhan,wajah reyhan muram,pakaiyanya kusut ,tubunya kurus, kamu sakit yah mas? kamu kelihatan kurus mas?

Reyhan tak memberikan respon jawaban, dia hanya tertunduk lesuh ,berkali kali rokok yang ada ditanganya di hisap tampa ada ekspresi rokok itu di nik mati.

WIDYA ; ada apa sih mas ? bicara dong ,aku deg degan nih.

REYHAN ;yang tadinya tertunduk, mengangkat wajahnya,ditatapnya wajah kekakasih di hadapanya. mata rehan nampak berkaca kaca, kedua kelopak matanya di genangi air mata. tak sepatah katapun keluar dari mulut reyhan.keberaniaan rehan dirasakan tak pernah cukup untuk bisa menyampaikan apa yang menjadi keputusanya,hati reyhan tak cukup besar untuk menyaksikan luka di hati kekasihnya.reyhan hanya terdiam membisu seperti batu.

WIDYA ; ada apasih mas ? jangan bikin aku jadi cemas.aku jadi khawatir nih.

REYHAN ; widya………aku aku …anu wid, kaliamat itu terhenti.

WIDYA ;aku ngerti kok mas,aku ngerti kesedihan mas,ditinggal mas reza,aku juga sedih mengingat liza udah tunangan sama mas reza.tapi itulah taQdir tak ada yang bisa mencegah apa yang sudah menjadi kehendak tuhan,kamu sabar yah mas.

REYHAN :kamu gimana say,kamu baik baik ajahkan ?sebenarnya bukan ini yang ingin di katakan rey,namun rey tak punya kekuatan untuk mengatakan apa yang ingin dia sampaikan

WIDYA ;alhamdu lillah seperti yang abang lihat.aku baik - baik saja. ada apasih mas? kayaknya ada sesuatu yang mas sembunyikan dari aku. naluri ke wanitaan widya telah menangkap adanya sesuatu yang lain dalam diri rey .namun widiya belum tahu sesuatu itu apa?

REYHAN ;engga kok say ,aku hanya kangen sama kamu,aku hanya ingin tahu bagaimana ke adaanmu,

Aku mohon pamit dulu say udah larut malam nih,kaga enak sama tetangga kamu.sama orang dirumah juga tentunya.apa yang menjadi niat rehan tak tersampaikan malam itu.

Reyhan pulang kerumah ,dihempaskanya tubuh itu keatas pembaringan ,rasa letih disekujur tubuhnya terasa seolah sendi tulangnya mau copot ,reyhan sangat gelisa,sesekali suara napasnya terdengar berat ahhhh. Sudah jam 3 dini hari reyhan belum juga bisa tidur.

Reyhan bangun dari tempat tidurnya, ditariknya secarik kertas dari dalam laci,sebuah surat di tulis untuk widia.

Widia sayang …

Taqdir telah berbicara pada kita.

Mewakilkan kebesaran tuhan dalam bahasanya.

taqdirlah yang menjauhkan engkau dari ku.

Hingga kita terpisah ribuan jauh jaraknya

Jika aku masih bisa berharap,terakhir kalinya

Kuharap kita jalani taqdir ini dengan sabar.

Mohonkanlah aku dalam do,a-do,amu

Neraka atas dosa dosa penghianatan,ku

Seperti aku bermohon surga dalam do,aku.

Untuk ketulusan dan kesetiaanmu.

Widya sayang….

Betapah perih kehidupan ini.

Betapa kecil aku didalamnya.

Kehidupan meminta napasku

Maka kuberikan hatiku .jiwaku.

Dan semua yang di inginkanya

Hingga aku merasa telah mati sebelum waktunya.

tenriaga

naskah ini di poskan juga di kompasiana & maros pos

Tidak ada komentar:

Posting Komentar